JUDUL

Minggu, 31 Januari 2010


KEGAGALAN KOMUNIKASI DALAM KELOMPOK
 (Studi Kasus Pada Kegiatan Presentasi Makalah Biologi di SMA)
Dalam mempelajari suatu kasus kegagalan komunikasi dalam kelompok ini, maka dapat dipelajari pengalaman suatu peristiwa kegagalan yang telah saya alami. Hal ini terjadi pada waktu masih menempuh belajar di SMA Negeri di wilayah Jombang. Seperti biasanya tugas Pekerjaan Rumah (PR) sudah menjadi agenda rutin yang selalu diberikan oleh bapak dan Ibu guru disetiap selesai kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini tidak terkecuali pada mata pelajaran biologi. Waktu itu sang ibu guru di sela - sela akhir mengajarnya dikelas. Mengatakan bahwa untuk materi biologi minggu depan membuat makalah kelompok serta digunakan untuk kegiatan presentasi kelas dengan materi bab selanjutnya. Dan tentu saja kami dikelas langsung membagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan materi.
Dengan tenggang waktu selama hampir satu minggu yang diberikan untuk mengerjakan tugas rumah tersebut memang sangatlah mencukupi dalam pembuatan materi pada makalah dan persiapan untuk presentasi. Dalam satu kelompok ini terdiri dari empat anggota. Seharusnya penyelesaian tugas ini dapat diatasi bahkan tidak sampai seminggu lebih apabila dilakukan pembagian tugas yang teratur tiap anggota tersebut.  ini sangat bertolak belakang dengan hal tersebut, dengan rentan waktu hampir seminggu tersebut tidak termanfaatkan dengan baik, dikarenakan kelompok kami baru mengerjakan tugas tersebut secara dadakan dengan hari pengumpulan tugas tinggal dua hari. Tentu saja dengan sistem kerja cepat kami langsung membagi tugas ke empat anggota. Dengan pengumpulan semua materi yang dikerjakan dikumpulkan ke teman saya besoknya sebelum sehari pengumpulan tugas. Harapannya sebelum materi itu dicetak, dari segi isi materi yang waktu itu membahas tentang materi genetik dalam tubuh manusia, sudah sesuai dengan isinya.
Sesudah materi terkumpul semua disalah satu anggota kelompok. Akhirnya teman saya yang membawa semua materi yang terkumpul tadi dapat dia cetak dan dijilid dengan rapi untuk pengumpulan tugas serta membuat power point presentasi. Akan tetapi disini ternyata dia sedikit merubah beberapa materi pada salah satu bab materi pembahasan dalam makalah kelompok kami. Dengan editing beberapa kalimat pembahasan di dalam makalah yang dilakukan oleh anggota kelompok kami dilakukan pada saat dia meneliti akan isi dan penggunaan tata bahasa yang ada dalam materi yang akan dicetak, dia menemukan beberapa titik kesalahan yang ada dalam isi dari pembahasannya. Tentunya setelah merevisi beberapa kalimat yang terdapat kesalahan tersebut, dapat memberitahukan revisi tersebut kepada teman saya yang lainnya. Namun hal itu tidak dia lakukan sampai hari pengumpulan tugas dan pelaksanaan presentasi tiba.
Dengan kondisi persiapan yang dirasa cukup untuk melakukan diskusi presentasi di depan kelas. Setelah mempersiakan tempat duduk di depan, membagikan hand out materi ke teman - teman dan selanjutnya membuka power point yang telah dibuat, ternyata slide yang telah dibuat oleh teman saya belum diubah ke pewer point 2003, padahal dalam pemberian tugas minggu lalu, ibu guru berpesan agar power point dibuat di 2003. Akn tetapi kami harus tetap melanjutkan diskusi materi yang kami buat, karena minggu ini materi harus selesai semua dibahas, karena minggu depan ada materi post test. Akhirnya kami lanjutkan tanpa menggunakan power point. Disaat teman saya melakukan presentasi dikelas dengan membaca sedikit bagian dalam pembahasan makalah kami, dia merasa sedikit aneh dengan isi materi yang ada didalamnya. Karena dirasa tidak sesuai dengan materi yang telah dia buat waktu itu. Akan tetapi dia terus saja presentasi sampai habis di depan kelas. Begitu dia selesai, dan kembali bergabung dengan kami, dia menanyakan beberapa yang perubahan materi kepada teman saya, dan teman saya minta maaf karena tidak memberitahukan sedikit materi yang dia ubah tanpa pemberitahuan sejak awal.
Selanjutnya di buka sesi tanya jawabakan materi yang sudah kami bawakan tadi. Ternyata banyak pertanyaan yang mau diajukan teman – teman kami dalam kelas. Akan tetapi disini kami hanya membuka sesi tanya jawab hanya tiga pertanyaan saja, karena juga dibatasi oleh waktu yang diberikan. Dari pertanyaan yang diajukan oleh teman kami dikelas ternyata cukup membuat kami kesulitan menjawab. Setelah kami perhatikan lagi pertanyaan tersebut ternyata itu merupakan salah satu kalimat yang harus kami edit, karena dirasa kalimat tersebut tidak termasuk dalam pembahasan materi, hal itu sudah saya beri tahukan kepada salah satu anggota kelompok saya yang kebagian mengedit kalimat yang agak rancu, serta meminimalisir penggunaan beberapa kata – kata asing yang kami dapatkan dari buku – buku kedokteran milik kakak tingkat kami yang masuk fakultas kedokteran  karena hal itu dirasa belum sesuai dengan cakupan bab yang kami presentasikan. Akhirnya kami menunda pertanyaan tersebut karena dirasa belum mampu menjawab secara jelas kepada penanya.
Melalui studi kasus dari permasalahan yang terjadi pada saat presentasi di kelas, dapat diketahui apa sebenarnya yang telah terjadi saat itu serta dapat ditinjau dari teori komunikasi dan hal apa yang seharusnya dapat saya lakukan pada waktu itu. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab utama kegagalan komunikasi yang telah dilakukan dalam tim kelompok presentasi kami, di antaranya menyangkut faktor – faktor dibawah ini:
1.      Materi Komunikasi
Dalam melakukan setiap kegiatan perlu adanya perencanaan yang matang agar bisa tampil optimal pada saat melakukannya. Begitu juga dengan kegiatan presentasi dalam kelas. Tentunya harus dipersiapkan dengan baik agar memeberikan penmabilan yang bagus kepada audince yaitu guru kelas dan teman- teman yang ada dalam kelas. Perlunya persiapan materi yang akan dipresentasikan dari pokok – pokok penting yang berkaitan dengan topik materi yang akan disampaikan. Kegagalan komunikasi yang terjadi diatas, dapat diketahui dari kurangnya pemahaman akan materi yang akan dipresentasikan. Hal itu dikerenakan literatur yang kami dapatkan tidak diperdalam materinya dengan sungguh – sungguh. Dan seringkali dalam penyampaiannya kadang dapat berjalan normal, tetapi di saat yang lain tiba – tiba terputus bahkan berhenti bicara dikarenakan tidak mengerti lagi akan ide materi yang mau disampaikan. Hal ini tentunya membuat audince kurang dapat menangkap apa dari maksud penjelasan yang kami berikan. Serta berakibat beberapa dari mereka mulai tidak antusias dengan materi presentasi kami.
2.       Saluran Komunikasi
Dalam hal ini saluran komunikasi memberikan peran penting dalam penyampaian suatu pesan atau massage dari komunikator kepada komunikan. Dalam melakukan kegiatan presentasi kelas ini agar memudahkan penyampaian materi yang akan jelaskan di depan kelas. Kami membuat media power point dari materi bab yang dibahas, yang berisikan garis – garis inti dari setiap pembahasan yang dituliskan dalam makalah. Tentunya kami telah membuat dengan baik dan terarah dari setiap kata yang dituliskan mulai dari font huruf tiap tulisan agar mudah terbaca, kombinasi warna yang kontras dengan dengan tulisan agar kalimatnya dapat terbaca pula dengan mudah, begitu juga dengan tambahan beberapa animasi yang diberikan dalam slide power point agar terkesan tidak monoton. Akan tetapi hal itu tidak dapat berjalan sesuai rencana kelompok kami. Dikarenakan power point yang telah dibuat oleh kolompok kami tidak bisa dibuka, hal ini terjadi karena salah satu dari anggota kelompok kami tidak menyimpannya dalam bentuk 2003. Kejadian ini dimungkinkanoleh beberapa hal yaitu teman anggota kami tidak memperhatikan pada saat ibu guru memberikan tugas minggu yang lalu, dia tidak seksama mendengarkan kalau nanti power point harus disimpan dalam 2003, dari teman – teman anggota kelompok kami sendiri sudah memberi instruksi ke dia agar nanti jangan lupa untuk disimpan dalam bentuk 2003. Tentu saja adanya noise atau gangguan yang terjadi pada saat penyampaian pesan itu dapat terjadi. Baik dari luar dirinya yang pada saat mendengar penjelasan dari ibu guru atau dari anggota kelompok tidak dengarkan dengan seksama atupun faktor physological noise, ketidak cermatan dalam memahami pesan yang disampaikan.
3.      Penggunaan Bahasa
Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol – simbol tersebut,yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Menurut Larry L. Barker, Bahasa memiliki tiga fungsi yaitu sebagai penamaan (naming atau labeling) yang merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi. Selanjutnya fungsi kedua sebagai interaksi menekankan berbagai gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan. Fungsi yang terakhir sebagai sarana transmisi informasi yang lintas waktu. Hal ini dikarenakan dapat menghubungkan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.
Dari penjelasan diatas penggunaan bahasa sangatlah penting dilakukan dalam mendukung setiap penyampaian pesan yang telah tersampaikan. Hal ini juga terjadi pada saat pemakaian bahasa yang kami gunakan pada saat presentasi materi biologi di depan kelas. Waktu itu kelompok kami membahas materi tentang genetika dalam tubuh manusia. Tentunya sebagai penyaji materi kelompok kami dituntun untuk dapat menguasai materi yang akan didiskusikan dalam kelas. Dengan kelompok kami harus mencari beberapa literatur yang dapat mendukung pembahasan dari materi yang akan kami sajikan. Bahkan kami sampai meminjam literatur buku genetika dari mahasiswa kedokteran yaitu dari salah satu kakak tingkat kami yang menempuh di fakultas kedokteran salah satu perguruan tinggi ternama di jawa timur.
Dalam kasus ini, kami ternyata tidak dapat menjelaskan secara detail dari penggunaan kata – kata ilmiah yang ditulis dalam makalah kelompok kami. Perlu diketahui bahwa kata ilmiah tersebut kami dapatkan dari literatur buku kedokteran tadi, yang sebenarnya kalau kita pahami secara mendalam itu merupakan pembahasan yang sangat lengkap dan detail. Akan tetapi kelompok kami belum bisa menjelaskan secara rinci akan hal tersebut. Maksud kami dengan studi pustaka dari literatur tadi dapat menambah jelas bahasan yang kita berikan. Hal ini justru berbanding terbalik dengan realita dari sebagian besar teman – teman dikelas kami belum mengerti semua akan materi yang sudah kelompok kami presentasikan. Sebenarnya dalam kerja kelompok kami sudah diputuskan, kalau nanti jangan sampai banyak menggunakan kata – kata yang bersifat ilmiah dan sedikit asing didengar, akan tetapi oleh teman kelompok kami yang menjadi editing tidak semua kata ilmiah itu diganti dengan kata yang mudah dimengerti. Dengan sedikit kesabaran kelompok kami sedikit demi sedikit menjelaskan materi yang belum dimengerti oleh temen – teman di kelas.
4.      Segi Penyampaian Materi
Dalam setiap melakukan diskusi dalam kelas pada umumnya para audience yaitu bapak atau ibu guru serta teman – teman di dalam kelas cukup memahami materi yang telah disampaikan oleh kelompok kami, atau hal ini sudah biasa terjadi disetiap diskusi kelas yang lainnya. Akan tetapi dalam presentasi yang kita bawakan para audience tersebut cenderung kurang antusias dengan penjelasan materi yang kami bawakan.
Setelah kami berpikir ulang, ternyata yang membuat ini terjadi penyajian yang kami lakukan terkesan kurang kreatif dan inovatif yaitu hanya pembahasan seputat materi yang akan dibahas saja. Apalagi hal ini juga tidak ditunjang dengan berfungsinya power point kami, serta banyak penggunaan kata – kata bersifat ilmiah kedokteran yang kami ambil sebagai bahasan materi penyajian. Sehingga banyak audiance yang kurang tertarik dan  perhatian dengan seksama denganm cara penyampaian yang kelompok kami lakukan. Pada akhirnya teman – teman didalam kelas banyak yang tidak menghiraukan bahkan cenderung diskusi sendiri antar teman satu bangkunya.
Dalam menganalisis atas kasus yang telah saya alami dalam kelompok. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berhasilnya suatu komunikasi tersebut diantaranya yaitu:
a.    Perlunya suatu persiapan yang matang dari setiap kegiatan yang akan dilakukan, dengan perencanaan serta persiapan mengenai dari tiap gagasan atau ide yang akan disampaikan dapat tersampaikan dengan dengan sesuai harapan kita, dan hal ini merupakan suatu hal yang tidak dapat ditinggalkan dan merupakan suatu keharusan. Ini berarti, sebagai seorang penyaji, kelompok kami haruslah mempunyai penguasaan yang bagus agar mampu menyampaikan dengan baik pula.
b.    Dalam menyampaikan suatu materi kepada audiance diharapkan adanya saluran komunikasi yang mendukung dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan lebih memperhatikan setiap instruksi yang diberikan dapat dibuat suatu saluran komunikasi yang baik untuk mendukung proses penyampaian materi yang akan disampaikan
c.     Pada saat memberikan suatu penjelasan kepada audience, sebagai pemateri di depan kelas yang akan mempresentasikan materi yang sudah dibuat. Akan lebih baik dalam setiap pemilihan kata yang dipakai disesuaikan denan tingkat pembahasaan jenjang pendidikan sehingga dapat mudah dimengerti.
d.   Dalam setiap penyampaian pesan atau materi kepada audience akan lebih baiknya disampaikan dengan cara yang inovatif dan sekreatif mungkin, sebenarnya dalam tampilan pembuatan power point makalah kami sudah terdapat beberapa beberapa cara untuk mengatasi agar tidak terjadi kebosanan dari audience. Akan tetapi hal ini tidak bisa terlaksana karena power point kami tidak bisa dibuka, dikarenakan tidak diubah dalam bentuk power point 2003. Mungkin dari kami akan mencari beberapa referensi tentang bagaimana cara agar penyampaian kami terasa tidak membosankan.
OPTIMALISASI PERAN OPERATOR SELULER XL DALAM MEWUJUDKAN PIONER OPERATOR PERTAMA PADA APLIKASI 4G DI INDONESIA


Era digital dengan teknologi yang tinggi sudah tidak dapat di pungkiri lagi menjadi sebuah konsumsi yang begitu mudah untuk dicerna di kalangan masyarakat Indonesia saat ini. Hampir semua lapisan masyarakat begitu mudah dan familiar dengan teknologi. Arus perputaran yang begitu cepat memaksa pula dengan cepat untuk beradaptasi dengan setiap perkembangannya. Mulai tahun depan di sektor teknologi ini akan sangat ramai di minati oleh para pengguna teknologi. Dengan membidik pasar konsumen yang semakin membanjiri aplikasi-aplikasi teknologi. Bisa jadi pasar teknologi akan semakin berkembang di Indonesia.
Hadirnya Teknologi 4G merupakan sebuah teknologi yang akan segera menyambangi pasar di Indonesia. Ini adalah kelanjutan kelanjutan teknologi dari seri 3G atau 3,5G .
Perkembangan di bidang teknologi telepon selular seolah tak ada matinya. Belum lama rasanya teknologi 3G dan 3.5G (HSDPA) diperkenalkan di pasaran telepon seluler di Indonesia, kini sudah terdengar kabar bahwa teknologi 4G akan segera diusung oleh para produsen telekomunikasi selular, seperti misalnya Samsung dan Nokia. Teknologi 4G (forth generation technology) merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers), teknologi 4G ini diperkenalkan dengan nama resminya “3G and beyond”. Menurut IEEE, teknologi 4G menggunakan sistem jaringan yang berbasis IP (Internet Protocol) yang komprehensif, sehingga suara, data, dan arus multimedia akan dapat diterima oleh pengguna kapan pun dan dimana pun dengan kecepatan transfer data yang jauh lebih tinggi dan kualitas yang premium daripada generasi-generasi sebelumnya, yakni mencapai 54 Mbps baik outdoor maupun indoor.
Teknologi 4G menggunakan teknologi internet telepon dengan SIP (Session Initiation Protocol). SIP merupakan standar teknologi yang dikembangkan oleh IETF (Internet Engineering Task Force) yang sifatnya open source, sehingga masyarakat dapat mengunduhnya dari internet dan mengimplementasikannya secara gratis. Telepon selular yang menggunakan teknologi 4G akan memiliki nomor IP v6 masing-masing. Jadi identitas pengguna akan menggunakan alamat URL seperti layaknya alamat email.
Teknologi 4G ini sebenarnya sudah lama terdengar kabarnya. Bahkan di negara-negara yang sudah maju seperti Jepang, teknologi 4G ini sudah diimplementasikan. Sejak tahun 2007, sudah berhembus isu-isu bahwa tidak lama lagi akan segera diimplementasikan teknologi 4G di Indonesia.
Pada kenyataannya di Indonesia sendiri saja, bahkan belum semua orang memanfaatkan secara maksimal teknologi 3G dan 3.5G misalnya untuk video streaming atau video call. Penyebab utamanya mungkin karena handset dan tarifnya yang masih relatif mahal. Kalaupun ada sebagian masyarakat yang tidak mempermasalahkan harga dan ingin memanfaatkan teknologi 3G dan 3.5G, misalnya untuk mobile TV, mereka juga mengeluhkan kendala infrastuktur jaringan di Indonesia yang belum memadai dan pembangunannya terkesan lambat, sehingga tidak semua tempat bisa menangkap sinyal 3G dan 3.5G. Tidak sebanding dengan harga yang ditawarkan. Kendala lain yang dirasakan pengguna ialah traffic data yang padat dan kecepatan transfer datanya yang masih sangat rendah sehingga pada saat transfer data masih sering tersendat-sendat dan putus-putus. Kesemua hal ini perlu menjadi perhatian khusus sebelum teknologi 4G benar-benar diluncurkan. Karena tanpa sarana pendukung yang memadai, maka implementasi teknologi 4G yang canggih pun akan sia-sia.
Sebagai salah satu operator besar di kawasan Indonesia, PT XL Axiata Tbk (dahulu PT Excelcomindo Pratama Tbk), atau disingkat XL, adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996, dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia. XL memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar dan XL Pascabayar. XL sebagai operator telepon seluler untuk GSM dengan melakukan terobosan baru dengan memanjakan penggunanya mencoba menjadi pioner (perintis) operator termurah dengan memasang tarif termurah se-Asia. Pemasangan tarif murah ini diharapkan disambut baik oleh penggunanya.
Operator XL yang berupaya memberikan tarif murah pada pelanggannya, memberikan berbagai dampak kemudahan dalam berkomunikasi dalam kehidupan sehari – harinya. Dengan mengupayakan XL sebagai salah operator pertama yang menerapkan teknologi 4G di Indonesia, tentunya konsekuensi ini haruslah didukung dengan infrastruktur yang canggih dengan persiapan perencanaan yang matang dalam pengaplikasiannya. Upaya ini juga dilakukan agar kekurang populeran dari teknologi 3G agar tidak menular pada saat diluncurkan teknologi 4G, oleh karena beberapa hal yang perlu adanya persiapan yang lanjut diantaranya sebagai berikut:
a. Sprektrum Frekuensi
Alokasi frekuensi GSM yang dipakai di Indonesia sama dengan yang dipakai di sebagian besar dunia terutama Eropa yaitu pada pita 900 MHz, yang dikenal sebagai GSM900, dan pada pita 1800 MHz, yang dikenal sebagai GSM1800 atau DCS (Digital Communication System). Di Indonesia, ada lima operator GSM (Telkomsel, Indosat, XL, Axis dan Three) yang mengantongi ijin operasi. Alokasi frekuensinya ditunjukkan oleh Gambar 2 dan 3 (Data diberikan oleh “sumber yang dapat diandalkan”). Seperti yang ditunjukkan oleh Gambar-Gambar tersebut, hanya tiga operator yang mendapat alokasi frekuensi untuk pita GSM900 sedangkan untuk pita GSM1800 semua operator kebagian.


Gambar 2: Alokasi frekuensi pita GSM900 di Indonesia



Gambar 3: Alokasi frekuensi pita GSM1800 di Indonesia
Meskipun tiap operator GSM telah memiliki alokasi frekuensi masing-masing, masih banyak dijumpai kasus dimana operator menggunakan frekuensi yang bukan haknya. Ini masalah serius, sebab bagi operator frekuensi adalah sarana poduksi seperti halnya tanah bagi petani. Bagi seorang petani, output produksi dan dengan demikian penghasilannya akan ditentukan oleh seberapa luas tanah yang dimilikinya –dengan asumsi pengolahan lahan produksi tersebut menggunakan metode yang sama.
Demikian juga dengan operator: semakin lebar alokasi frekuensi yang dimikinya semakin tinggi potensi jumlah pelanggan yang dapat dilayaninya -dan dengan demikian revenue dari operator tersebut. Oleh karena itu, pemakaian frekuensi milik operator tertentu oleh operator lain akan mengurangi potensi revenue yang dapat dihasilkan oleh operator pemilik. Maka, masalah ini tidak bisa ditoleransi dan wajar apabila setiap operator akan mengawasi penggunaannya secara ketat. Pada alokasi spektrum frekuensi 4G harus ditata ulang dan regulasi yang tepat harus disusun supaya tidak memberatkan operator. Rencana alokasi spektrum 4G adalah di 2,5 GHz. Pemain dalam 4G masih diprediksi dikuasai oleh beberapa operator besar di Indonesia, salah satunya operator XL.
b. Perubahan Infrastruktur
Pada Penggunaan sistem akses 4G menggunakan MIMO OFDMA, maka infrastruktur yang telah ada akan berubah. Oleh karena itu, pendanaan yang cukup besar diperlukan untuk membangun jaringan 4G ini. Sehingga pola investasi terutama capital expenditure (capex) akan besar dan proses pengembaliannya relatif lama karena mengalami depresiasi. Namum capex ini dapat bergeser menjadi operational expenditure (opex) yaitu biaya yang berkelanjutan untuk menjalankan suatu produk, bisnis, atau sistem. Mitranya, suatu belanja modal (CAPEX), adalah biaya pengembangan atau menyediakan suku cadang non-habis pakai untuk produk atau sistem. Misalnya, pembelian mesin fotokopi adalah CAPEX, dan kertas tahunan, toner, kekuasaan dan biaya pemeliharaan adalah OPEX. Untuk sistem yang lebih besar seperti bisnis, OPEX mungkin juga termasuk biaya pekerja dan biaya fasilitas seperti sewa dan utilitas. Jika masalah jaringan diserahkan pada pihak ketiga. Jadi pihak operator hanya menyewa jaringan saja. Hal ini yang tampaknya akan terjadi di masa yang akan datang dimana penyelenggara jaringan dan penyelenggara layanan akan terpisah. Selain itu, teknologi smart antenna yang sekarang ini sedang dikembangkan, menunjukkan indikasi bahwa ke depannya menara sudah tidak diperlukan lagi sehingga investasi dalam pembangunan menara perlu dipikirkan kembali.
c. Daya Beli Masyarakat
Perangkat telepon seluler yang murah akan menjadi daya tarik bagi masyarakat, hal ini dikarenakan kondisi pendapatan sebagian besar masyarakat Indonesia yang masih relatif rendah. Sehingga perangkat seluler yang harganya mahal hanya menjadi sekadar kebutuhan tersier walaupun kebutuhan akan telepon seluler sekarang sudah menjadi kebutuhan primer. Hal ini mengindikasikan migrasi ke 4G masih akan sulit jika harga perangkat telepon seluler tidak ditekan harganya. Karena itu, jika harga perangkat 4G dijual dengan harga terjangkau bukan tidak mungkin layanan 4G akan menjadi booming.
Kabijakan yang telah diberlakukan oleh pemerintah yaitu tarif operator atau jasa komunikasi seluler tidak lagi dipegang oleh pemerintah tetapi sepenuhnya diserahkan kepada operator telekomunikasi yang bersangkutan. Mengenai tarif yang mahal dan murah dapat dikategorikan berdasarkan pendapatan. Kemampuan yang tidak sama dari setiap masyarakat menjadi suatu pertimbangan ketika harus memilih antara operator yang saat ini memiliki keunggulan masing – masing.
Kendala utama tidak booming-nya suatu layanan dapat dipastikan karena mahalnya perangkat dan tarif untuk mengakses layanan. Sebagai pembanding, dapat dilihat harga ponsel 2,5G dengan ponsel 3G dimana harga kedua jenis ponsel tersebut berbeda cukup jauh dan kenyataannya pengguna layanan 3G masih belum signifikan. Hal kedua adalah pada saat perang tarif, operator yang mempunyai tarif paling rendah dapat dipastikan mempunyai jumlah pengguna yang relatif lebih banyak.
XL sebagai operator pertama dengan tarif murah yang menjadi andalan dalam setiap upaya promosi yang dilakukan, dengan hadirnya teknologi 4G operator XL juga diharapkan menjadi operator perintis pertama pengaplikasian teknologi 4G di Indonesia. Tentunya dengan harapan pula saat pelaksanaannya nanti dengan didukung dengan kondisi tarif yang terjangkau, bahkan bisa dibilang murah. Hal ini dikarenakan kemampuan masyarakat dalam mengakses telekomunikasi sangat dipengaruhi oleh tarif telekomunikasi yang diterapkan. Maka, adanya tarif murah berkomunikasi dalam industri telekomunikasi jelas memberikan manfaat kepada masyarakat secara luas. Di mana setiap masyarakat dengan mudah mengakses pelayanan telekomunikasi.
d. Killer Application
killer application (sering disingkat menjadi pembunuh app), dalam jargon pemrogram komputer dan video game, telah digunakan untuk mengacu ke setiap program komputer yang sangat diperlukan atau diinginkan membuktikan bahwa nilai inti teknologi yang lebih besar, seperti komputer hardware seperti konsol game, sistem operasi atau perangkat lunak. Seorang pembunuh app secara substansial dapat meningkatkan penjualan dari platform di mana ia berjalan
Killer application juga merupakan jenis aplikasi yang menjadi andalan untuk suatu teknologi tertentu. Untuk 3G, killer application-nya adalah video call dan video streaming. Untuk 4G diprediksi yang menjadi killer application adalah telepresence. Namun, seperti yang telah dibahas sebelumnya tarif layanan ini harus ditekan serendah mungkin supaya banyak pengguna yang memanfaatkannya. XL sebagai salah satu operator besar di Indonesia yang menjadi rekomendasi dalam aplikasi teknologi 4G pertama di Indonesia, tentunya dengan image sebagai operator seluler termurah, harapannya juga dapat diterapkan pada aplikasi teknologi 4G di masyarakat. Dengan mengadaptasikan tarif sesuai dengan daya kakuatan ekonomi masyarakat Indonesia pada umumnya, yang tentunya tidaklah terlepas dari kontrol operator XL. Hal ini juga bukan tidak mungkin karena ke depannya semua jaringan diharapkan sudah berbasis IP sehingga tarif dapat ditekan.
e. Kompetitor
Kompetitor dari 3G dan 4G adalah broadband wireless access (BWA) seperti worldwide interoperability for microwave access (WiMAX). Hal ini dapat dilihat dari belum jelasnya regulasi tentang WiMAX di Indonesia sampai sekarang karena adanya kekhawatiran bahwa dengan beroperasinya WiMAX dapat mengancam keberadaan 3G dan 4G. Namun, pada dasarnya WiMAX dapat menjadi pelengkap bagi seluler dengan memanfaatkan WiMAX sebagai backhaul karena kapasitasnya yang besar. Akan tetapi, bukan tidak mungkin WiMAX dapat mematikan teknologi seluler akibat kapasitasnya yang besar dan jangkauan yang lebih jauh, ditambah lagi jika harga hanset WiMAX dapat ditekan melebihi harga handset 4G
Oleh karena itu operator XL sebagai salah satu operator terbesar di Indonesia, ini merupakan sebuah peluang istimewa yang menjadi kunci sukses dalam meraih aset pelanggan dengan mudah dalam menggunakan teknologi generasi keempat atau 4G mendatang. Tentunya berbagai elemen yang terdapat di PT XL Axiata Tbk berupaya untuk bekerjasa dengan baik dalam meraih peluang emas yang sudah di depan mata ini. Sehingga bukanlah hal yang hanya sekedar mimpi saja dalam menerapkan teknologi 4G di Indonesia. Tetapi kesuksesan yang besar bagi perkembangan teknologi telekomunikasi yang baru di Indonesia, serta operator XL menjadi sang punggawa pemegang kunci sukses ini.

Senin, 25 Januari 2010


NILAI UKHUWAH PADA TARIF MURAH OPERATOR XL SEBAGAI OPTIMALISASI KUALITAS KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT
(Kajian Makna Silaturahmi Dalam Kehidupan Bermasyarakat)

Manusia dalam fitrah yang telah ditetapkan adalah sebagai makhluk yang dualisme dalam perilaku kehidupannya, baik sebagai makhluk individu sebagaimana berusaha untuk mengupayakan dalam memenuhi aktivitas kepribadiannya dari kebutuhan jasmaniah sampai kebutuhan rohani atau sebagai makhluk sosial yang juga dalam pemenuhan kebutuhan dalam hidupnya tidaklah lepas kaitan hubungannya dengan interaksi sesama manusia yang lain dan ini merupakan dasar pondasi yang utuh menuju kualitas hidup yang bersahaja dalam diri manusia. Hal ini juga dipaparkan oleh Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah mahluk sosial (zoon politicon), artinya manusia adalah mahluk yang harus melakukan interaksi terhadap sesamanya atau lingkungan sosialnya. Secara sosial indikator kualitas hidup adalah sejauh mana seseorang dapat melakukan peran sosialnya yang berkualitas.
Pada hubungan dengan manusia sebagai makhluk sosial yang hakekatnya mempunyai rasa kecenderungan yang tinggi untuk melakukan komunikasi dalam kehidupannya, dalam hal ini peran akan nilai ukhuwah sebagai suatu entitas  yang begitu penting pada diri setiap manusia dalam mengoptimalkan sasaran serta tujuan dari komunikasi yang dilakukannya. Nilai ukhuwah (ukhuwwah) yang menjadi dasar pencapaian hasil dari komunikasi yang efektif biasa diartikan sebagai "persaudaraan",terambil dari  akar  kata  yang pada mulanya berarti "memperhatikan". Makna asal ini  memberi  kesan  bahwa persaudaraan  mengharuskan  adanya  perhatian semua pihak yang merasa bersaudara. Boleh jadi, perhatian itu pada  mulanya  lahir  karena  adanya persamaan  di  antara  pihak-pihak  yang  bersaudara, sehingga makna tersebut kemudian berkembang, dan pada akhirnya  ukhuwah diartikan  sebagai  "setiap  persamaan  dan  keserasian dengan pihak lain, baik persamaan keturunan, dari  segi  ibu,  bapak, atau keduanya, maupun dari segi persusuan". Secara majazi kata ukhuwah (persaudaraan) mencakup  persamaan  salah  satu  unsur seperti  suku, agama, profesi, dan perasaan.
Persaudaraan sebagai pilar masyarakat sesungguhnya bersifat sebagai perekat pilar-pilar sosial kemasyarakatan lainnya seperti unsur persamaan (egaliter), kemerdekaan, persatuan dan musyawarah. Ibarat suatu bangunan rumah kemerderkaan adalah pondasinya, sedangkan egaliter sebagai tiang penyangga utamanya dan persaudaraan sebagai balok-balok perekat dan pengikat tiang utama sebagai tiang yang berfungsi sebagai penentu model bangunan rumah. Sedangkan unsur persatuan adalah tembok dan dinding yang memperkokoh bangunan rumah, sedangkan musyawarah sebagai pintu dan jendela atau sebagai ventilasi yang mengatur keluar masuk udara. Dengan menyatunya unsur-unsur tersebut, akan membentuk suatu bangunan rumah yang utuh, kokoh dan ideal.
Setiap interaksi yang terjadi pada manusia dengan sesamanya haruslah selalu didasari oleh keyakinan bahwa, semua manusia adalah tali ikatan persaudaraan. Jadi dalam ukhuwah mengandung arti persamaan dan keserasian dalam banyak hal dalam setiap perilaku manusia. Karenanya persamaan dalam keturunan mengakibatkan persaudaraan, dan persamaan dalam sifat-sifat juga membuahkan persaudaraan. Untuk itu dibutuhkan suatu upaya dalam mewujudkan ukhuwah tersebut suatu metode cara mudah yaitu dengan bentuk silaturrahmi.  karena dengan metode inilah komunikasi yang terjadi dapat berjalan dengan efektif, sehingga hubungan akan persaudaraan dapat terjaga dengan baik pula.
Telekomunikasi merupakan bagian dari teknologi yang selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan hidup manusia. Sudah merupakan sebuah realita kalau telekomunikasi memiliki peranan terhadap perputaran ekonomi masyarakat. Penggunaan layanan telekomunikasi mempercepat dan mempermudah berbgai transaksi yang dilakukandalam memenuhi kebutuhannya. Masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya tranportasi, akomodasi dan lainnya untuk melakukan transaksinya. Dari segi waktu juga sangat efesien. Cukup melalui telekomunikasi. Kemudahan layanan (baca: tarif murah) telekomunikasi akan lebih membantu karena pengeluaran masyarakat akan semakin berkurang dalam bertransaksi dan tentunya akan memiliki korelasi linear terhadap peningkatan kualitas hidup mayarakat itu sendiri.
Tarif merupakan sejumlah nilai yang dikeluarkan konsumen guna mendapatkan manfaat dengan menggunakan atau mengkonsumsi produk atau layanan, yang nilainya ditetapkan bersama antara penjual dan pembeli melalui tawar-menawar atau ditetapkan oleh penjual dan di peruntukkan sama kepada semua pembeli. Tarif atau harga menentukan produk dan jasa yang harus diproduksi dan dalam jumlah tertentu, tarif juga menentukan bagaimana produk dan jasa tersebut harus diproduksi, dan tariff menentukan untuk siapa produk  dan jasa tersebut dihasilkan. Perubahan tarif memainkan peranan yang sangat penting dalam ekonomi pasar. peningkatan suhu persaingan, kejenuhan pasar atau kelebihan jumlah pasokan, muncul perusahaan kompetitor baru, dan berkembangnya konsumerisme).
Kabijakan yang telah diberlakukan oleh pemerintah yaitu tarif operator atau jasa komunikasi seluler tidak lagi dipegang oleh pemerintah tetapi sepenuhnya diserahkan kepada operator telekomunikasi yang bersangkutan. Mengenai tarif yang mahal dan murah dapat dikategorikan berdasarkan pendapatan. Kemampuan yang tidak sama dari setiap masyarakat menjadi suatu pertimbangan ketika harus memilih antara operator yang saat ini memiliki keunggulan masing – masing. Mengetahui dampak tarif pada operator seluler terhadap nilai ukhuwah masyarakat menjadi hal yang utama supaya dalam pengembangan suatu sistem telekomunikasi yang tepat sasaran dan efektif serta efisien.




Gambar. Alur Penentuan Tarif
Ada lima faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan tarif. Pertimbangan permintaan pasar menjadi batas atas tarif atau tarif maksimum yang dapat dikenakan. Penentuan tarif  maksimum ini tergantung pada persepsi konsumen terhadap nilai (value) dari produk atau layanan yang diterimanya. Sedangkan biaya menentukan batas bawah tarif atau tarif minimum yang dapat dikenakan kepada suatu produk. Selisih atau perbedaan antara persepsi nilai dan kemampuan konsumen untuk membayar dengan biaya minimum merepresentasikan rentang penentauan tarif. Rentang ini kemudian akan dipersempit oleh faktor lainnya, yaitu faktor kompetisi, tujuan perusahaan, dan kendala regulasi. Faktor kompetisi cenderung menurunkan harga maksimum sedangkan faktor tujuan perusahaan dan regulasi cenderung menaikkan tarif minimum, karena perusahaan pada umumnya ingin menambah pendapatan sebagai kontribusi atas biaya tetap yang telah dikeluarkan dan menghasilkan profit bagi perusahaan. Sedangkan regulasi yang ditetapkan pemerintah cenderung menaikkan batasan minuman harga karena menghindarkan kecurangan dari pihak operator atau perusahaan seperti, praktek banting tarif (price dumping) untuk mematikan kompetitor lain.
Dampak tarif yang mahal pada Operator Seluler Terhadap Nilai Ukhuwah Masyarakat antara lain :
a.              Mengurangi intensitas berkomunikasi antarkelompok kepada indvidu atau sebaliknya
b.             Intensitas penggunaan dengan operator selular menjadi berkurang
c.              Pengalihan alternatif yaitu lebih memilih berkunjung secara langsung atau bertatap muka
d.             Mempengaruhi efektivitas dalam kelangsungan bersosialisasi jarak jauh
e.              Akan mempengaruhi sasaran dan kegiatan yang efisien dan efektif di lapangan dalam hubungannya dengan relasi atau kelompok kerja
f.              Kesulitan untuk bertukar informasi dan tidak dapat optimal dalam penyampaiannya
g.             Adanya kecenderungan apatis terhadap kehidupan sosial karena alasan yang komplek
h.             Terjadi kesenjangan sosial karena penikmat fasilitas ini hanya orang- orang tertentu dari kalangan menengah ke atas
Pada umumnya dengan diberlakukannya tarif murah akan membuat hubungan makin lancar, membentuk nilai ukhuwah yang positif, memperluas link kehidupan kita dan terutama karena tarif tidak lagi menjadi penghalang dalam menjalin silaturrahmi yang semua itu dalam rangka peningkatan kualitas hidup bermasyarakat. Tarif murah juga identik dengan nuansa kondisi pertarifan beberapa operator seluler yang berada dalam negeri Indonesia saat ini, dalam hal ini tarif juga merupakan parameter dalam komunikasi pemakaian telepon nirkaber. Tarif yang murah dalam menggunakan jasa telekomunikasi baik internet maupun telepon seluler GSM dan CDMA tentunya merupakan harapan yang sangat dinantikan konsumen sejak lama. Perkembangan kebutuhan dan tingginya aktivitas masyarakat dalam menggunakan alat telekomunikasi telah membuat jasa atau produk ini menjadi suatu kebutuhan primer ditengah kehidupan masyarakat. Sehingga persoalan tarif murah tentunya sangat signifikan sekali untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pada 10 tahun lalu industri telekomunikasi dinilai mengalami pertumbuhan walaupun krisis moneter melanda Indonesia. Hal ini berlainan dengan industri lain yang mengalami penurunan. Industri telekomunikasi anomali. Kondisi krisis keuangan akan mendorong pengurangan seseorang bepergian ke suatu tempat. Artinya, efisensi akan dilakukan setiap orang. Hal itu masih diragukan sejumlah kalangan lantaran sebelum krisis keuangan global ARPU salah satu vendor telekomunikasi turun 25,9% menjadi Rp39.574 sampai September 2008 dibandingkan periode yang sama tahun lalu dari Rp53.42. Meski demikian industri telekomunikasi di dalam negeri masih menjanjikan. Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta orang merupakan pasar potensial bagi perkembangan industri telekomunikasi  apalagi industri ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar. Pelanggan industri telekomunikasi di dalam negeri pada tahun 2009 mendatang diperkirakan bakal melonjak 20% dari 75 juta menjadi 90 juta pelanggan. Pasar industri telekomunikasi di dalam negeri sebenarnya masih besar.
Hal tersebut terkait dengan perkembangan industri telekomunikasi di dalam negeri sejak beberapa tahun lalu tumbuh dengan pesat, karena para vendor telekomunikasi aktif mengembangkan usahanya. Persaingan layanan dan kualitas akan mendominasi, menggantikan era perang tarif murah. Ke depan, industri telkom bakal menghadapi persaingan lebih berat karena dalam pasar dengan pertumbuhan minimal, situasi yang terbentuk mengarah ke ‘pembunuhan kartu’, bukan lagi generated new subscriber dengan menjual perdana. Industri telkom yang bersandar pada ‘kartu perdana’ akan mengalami situasi berdarah – darah untuk mempertahankan kartunya tetap di slot RUIM pengguna.
Namun, pemakaian telepon seluler lebih dari satu buah, dewasa ini ternyata tidak banyak dikeluhkan oleh para penggunanya. Pasalnya banyak dari customer yang telah berpengalaman dan cerdas dalam memilih kartu yang tidak membuat kantong bolong, demikian juga saat pengisian ulang pulsa. Dengan tarif telepon dan SMS murah, para pengguna tidak akan dipusingkan oleh pemanfaatan HP dalam berkomunikasi. Artinya ketika tarif SMS maupun telepon masih mahal, mereka harus berpikir dua kali dan mempertimbangkan seberapa penting harus digunakan seperti halnya saat zaman dulu ketika tarif segala layanan operator masih sangat mahal.
Hal ini jauh berbeda dengan kondisi sekarang ini, banyak operator telepon seluler yang mengklaim bahwa operatornya yang paling murah dengan segala kelebihan yang ditawarkan. Akibatnya perang tarifpun ramai terjadi dikalangan para operator jasa telepon seluler tersebut, tujuan utamanya adalah untuk mendapat pelanggan sebanyak mungkin. PT XL Axiata Tbk (dahulu PT Excelcomindo Pratama Tbk), atau disingkat XL, adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996, dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia. XL memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar dan XL Pascabayar. XL sebagai operator telepon seluler untuk GSM dengan melakukan terobosan baru dengan memanjakan penggunanya mencoba menjadi pioner (perintis) operator termurah dengan memasang tarif termurah se-Asia. Pemasangan tarif murah ini diharapkan disambut baik oleh penggunanya. Maka diharapkan pula dalam pemasangan tarif yang murah akan ada dampak positif yang muncul terhadap kualitas hidup seseorang.
Operator XL yang berupaya memberikan tarif murah pada pelanggannya, memberikan berbagai dampak terhadap kehidupan dan kualitas hidup seseorang. Salah satunya adalah  pada nilai ukhuwah yaitu tali silaturrahmi yang terbentuk pada jiwa seseorang. Nilai ukhuwah dalam tarif murah operator telekomunikasi dapat terlihat dalam berbagai aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh penggunanya. Tarif murah merupakan salah satu upaya operator XL dalam mewujudkan tujuannya, namun ada korelasi positif antara tarif murah dengan nilai ukhuwah atau persaudaraan seperti yang disebutkan sebelumnya.
Kemudahan layanan telekomunikasi merupakan akibat dari adanya tarif murah yang  yang akan semakin memudahkan masyarakat secara sosial. Masyarakat juga akan semakin mudah untuk mengembangkan interaksi sosialnya melalui telekomunikasi tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Telepon kabel, telepon nirkabel (seluler), SMS (short message service), internet (email, facebook, friendster,twitter dan sebagainya) adalah beberapa bentuk komunikasi jarak jauh yang sering digunakan masyarakat untuk melakukan interaksi sosial. Semakin luas interaksi sosial seseorang/masyarakat maka akan semakin besar kemungkinan mendapatkan akses untuk pemenuhan kebutuhan hidup yang berkualitas. Sehingga dari interaksi yang semakin lancar, luas dan mudah maka seseorang dapat selalu menjaga tali silaturrahmi dan hubungan persaudaraan. Artinya terdapat korelasi antara tarif murah terhadap nilai ukhuwah yang tercermin dalam hubungan silaturrahmi masyarakat serta menjadi trend model komunikasi dalam silaturrahmi yang modern.
Tarif yang murah dalam menggunakan jasa telekomunikasi baik internet maupun telepon seluler GSM dan CDMA tentunya merupakan harapan yang sangat dinantikan konsumen sejak lama. Perkembangan kebutuhan dan tingginya aktivitas masyarakat dalam menggunakan alat telekomunikasi telah membuat jasa atau produk ini menjadi suatu kebutuhan primer ditengah kehidupan masyarakat. Sehingga persoalan tarif murah tentunya sangat signifikan sekali untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dulu, sebelum generasi Telkom Flexy muncul, para perusahaan operator GSM mengklaim teknologi komunikasi seluler ini adalah suatu teknologi yang canggih dan tentunya harus mahal. Klaim ini telah menjadi alat legitimasi perusahaan-perusahaan tersebut untuk menerapkan tarif jasa telekomunikasi yang boleh dikatakan salah satunya yang termahal di dunia.
Antar saudara tentunya memiliki tempat tinggal yang berbeda. Ada yang mungkin dekat, begitu pula ada yang jauh diluar kota, beda pulau bahkan ada pula yang bertempat di luar negeri. Kita juga memiliki teman SD, SMP, SMA dan juga teman kuliah yang tentunya jika telah berpisah maka frekuensi untuk ketemu rendah bahkan hampir tidak pernah. Terkadang inilah kendala utama putusnya hubungan persaudaraan atau silaturrahmi. Memang merupakan sebuah alibi jika kita sangat jarang untuk berkomunikasi dengan mereka yang telah jauh terpisah oleh jarak dan waktu. Alasan sibuk, tidak ada biaya untuk berkunjung karena biaya transportasi yang mahal akhirnya melupakan sahabat yang dulu juga saudara kita. Mungkin tidak akan merasa bersalah maupun berdosa ketika orang tua menyatakan ini adalah saudara dekat kecilmu dahulu karena telah lama melupakannya, bahkan telah hilang di memory otak kita sebab telah tertutupi nama-nama baru yang telah dikenal sekarang.
Tarif operator yang murah menjadi solusi alternatif dalam menjaga tali ukhuwah yang telah terjalin dulu. Kondisi dari keberadaan tempat saudara-saudara jauh akan tetap terasa dekat dengan kita. Walaupun hanya sekedar mengirim SMS dikala senggang lima menit untuk menyapa teman kita yang sakit, atau ngobrol berjam-jam pada sahabat dekat kita yang lama tak bersua. Cara-cara sederhana demikian dapat ditrerapkan oleh siapa saja dan kapanpun karena fasilitas murah telah tersedia dan tidak menjadi hambatan lagi dalam berkomunikasi.
Dari hal tersebut maka kita melakukan silaturrahmi dan menjalin hubungan baik pada orang-orang yang telah kita hubungi. Sebab esensi silaturrahmi bukanlah berkunjung, bertatap muka dan ngobrol secara langsung melainkan menjaga komunikasi baik dan menjalin persaudaraan dengan sesama kita. Dengan demikian akan tercipta suatu suasana harmonis dalam berkomumikasi. Inilah komunikasi yang telah mengikuti perkembangan zaman yaitu silaturrahmi modern yang tidak akan mengurangi esensinya.
Persaudaraan antar sesama lewat telepon, SMS maupun internet (email, facebook, friendster,twitter dan sebagainya), bisa jadi semacam pembentukan nilai ukhuwah islamiyyah. Istilah dalam penggunaan ukhuwwah Islamiyyah bukan bermakna persaudaraan  antara orang-orang Islam saja, tetapi persaudaraan yang didasarkan pada ajaran Islam atau persaudaraan yang bersifat Islami. Oleh karena cakupan ukhuwwah Islamiyyah bukan hanya menyangkut sesama orang yang beragama Islam tetapi juga menyangkut persaudaraan dengan non muslim, bahkan dengan makhluk Tuhan yang lain. Seorang pemilik kuda misalnya, tidak boleh membebani kudanya dengan beban yang melampaui batas kewajaran. Ajaran ini termasuk dalam ajaran ukhuwwah Islamiyyah bagaimana seorang muslim bergaul dengan hewan kuda yang dimilikinya.
Kualitas hidup manusia seiring perjalanan waktu terus mengalami perkembangan. Sebelum abad ke-18, akses pendidikan menjadi prioritas utama dalam peningkatan kualitas hidup. Kemudian, setelah abad ke-18 menunjukkan perkembangan, di mana kualitas hidup manusia juga ditentukan oleh akses telekomunikasi. Hal dipertegas oleh Alvin Toffler yang menjastifikasi abad modern dan pintar adalah abad yang dikuasai oleh telekomunikasi. Di mana penguasaan atas teknologi menjadi indikator utama peningkatan kualitas hidup. Kendati faktor lainnya juga ikut berpengaruh, dengan proporsi tertentu.
Laporan Bank Dunia tahun 2007 perbandingan akses dan pemakaian teknologi telekomunikasi terdapat perbandingan yang sangat mencolok antara Indonesia dan Malaysia. Pemakaian internet, misalnya dari per 1000 orang di Indonesia hanya memakai 72 orang, sedangkan di Malaysia sudah mencapai 434 orang. Begitu pula dengan pemakaian telepon, dari per 1000 orang di Indonesia baru yang memakai telepon hanya 270 orang, sedangkan di Malaysia 943 orang. Sungguh mencengangkan bahwa Indonesia belum mampu memberikan akses informasi kepada masyarakatnya. Ada kemungkinan bahwa fakta tersebut dipicu adanya tariff yang masih mahal sehingga tidak menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Berdasarkan pemaparan di atas bahwa peran telekomunikasi dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat sangat besar. Pasalnya, telekomunikasi mampu memberikan akses informasi dan komunikasi yang luas tanpa mengenal dimensi waktu. Artinya kualitas hidup seseorang bias terwujud dengan komunikasi yang lancar dan hal inilah yang dimaksud pula nilai ukhuwah. Nilai ukhuwah melahirkan silaturrahmi. Maka secara tidak langsung silaturrahmi ada karena komunikasi lancar. Selain itu, berbagai pengetahuan dan informasi dapat diperoleh guna menunjang produkstivitas masyarakat. Dengan demikian, kemampuan akses masyarakat terhadap telekomunikasi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Kemampuan masyarakat dalam mengakses telekomunikasi sangat dipengaruhi oleh tarif telekomunikasi yang diterapkan. Maka, adanya tarif murah berkomunikasi dalam industri telekomunikasi jelas memberikan manfaat kepada masyarakat secara luas. Di mana setiap masyarakat dengan mudah mengakses pelayanan telekomunikasi, baik untuk telepon maupun SMS bahkan jaringan internet. Selain itu, akan menciptakan peningkatan kualitas, penambahan luas jangkauan, dan tarif telekomunikasi yang murah maka melalui mekanisme ini jalinan silaturrahmi akan tetap terjaga. Pekerjaan rumah yang lebih penting dilakukan oleh XL adalah menjaga kondisi jaringan. Tarif XL dalam kaitannya dengan silaturrahmi telah jelas memberikan dampak positif untuk terjaganya persaudaraan antar sesama. Maka hal ini akan terwujud pula dalam kualitas hidup seseorang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penurunan tarif telekomunikasi mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di mana akses informasi dan komunikasi dapat diperoleh dengan mudah dan murah. Artinya jalinan hubungan silaturrahmi akan berjalan baik dan nilai ukhuwah (persaudaraan) yang diharapkan akan terbentuk melalui pemasangan tarif murah ini.