JUDUL

Minggu, 31 Januari 2010


KEGAGALAN KOMUNIKASI DALAM KELOMPOK
 (Studi Kasus Pada Kegiatan Presentasi Makalah Biologi di SMA)
Dalam mempelajari suatu kasus kegagalan komunikasi dalam kelompok ini, maka dapat dipelajari pengalaman suatu peristiwa kegagalan yang telah saya alami. Hal ini terjadi pada waktu masih menempuh belajar di SMA Negeri di wilayah Jombang. Seperti biasanya tugas Pekerjaan Rumah (PR) sudah menjadi agenda rutin yang selalu diberikan oleh bapak dan Ibu guru disetiap selesai kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini tidak terkecuali pada mata pelajaran biologi. Waktu itu sang ibu guru di sela - sela akhir mengajarnya dikelas. Mengatakan bahwa untuk materi biologi minggu depan membuat makalah kelompok serta digunakan untuk kegiatan presentasi kelas dengan materi bab selanjutnya. Dan tentu saja kami dikelas langsung membagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan materi.
Dengan tenggang waktu selama hampir satu minggu yang diberikan untuk mengerjakan tugas rumah tersebut memang sangatlah mencukupi dalam pembuatan materi pada makalah dan persiapan untuk presentasi. Dalam satu kelompok ini terdiri dari empat anggota. Seharusnya penyelesaian tugas ini dapat diatasi bahkan tidak sampai seminggu lebih apabila dilakukan pembagian tugas yang teratur tiap anggota tersebut.  ini sangat bertolak belakang dengan hal tersebut, dengan rentan waktu hampir seminggu tersebut tidak termanfaatkan dengan baik, dikarenakan kelompok kami baru mengerjakan tugas tersebut secara dadakan dengan hari pengumpulan tugas tinggal dua hari. Tentu saja dengan sistem kerja cepat kami langsung membagi tugas ke empat anggota. Dengan pengumpulan semua materi yang dikerjakan dikumpulkan ke teman saya besoknya sebelum sehari pengumpulan tugas. Harapannya sebelum materi itu dicetak, dari segi isi materi yang waktu itu membahas tentang materi genetik dalam tubuh manusia, sudah sesuai dengan isinya.
Sesudah materi terkumpul semua disalah satu anggota kelompok. Akhirnya teman saya yang membawa semua materi yang terkumpul tadi dapat dia cetak dan dijilid dengan rapi untuk pengumpulan tugas serta membuat power point presentasi. Akan tetapi disini ternyata dia sedikit merubah beberapa materi pada salah satu bab materi pembahasan dalam makalah kelompok kami. Dengan editing beberapa kalimat pembahasan di dalam makalah yang dilakukan oleh anggota kelompok kami dilakukan pada saat dia meneliti akan isi dan penggunaan tata bahasa yang ada dalam materi yang akan dicetak, dia menemukan beberapa titik kesalahan yang ada dalam isi dari pembahasannya. Tentunya setelah merevisi beberapa kalimat yang terdapat kesalahan tersebut, dapat memberitahukan revisi tersebut kepada teman saya yang lainnya. Namun hal itu tidak dia lakukan sampai hari pengumpulan tugas dan pelaksanaan presentasi tiba.
Dengan kondisi persiapan yang dirasa cukup untuk melakukan diskusi presentasi di depan kelas. Setelah mempersiakan tempat duduk di depan, membagikan hand out materi ke teman - teman dan selanjutnya membuka power point yang telah dibuat, ternyata slide yang telah dibuat oleh teman saya belum diubah ke pewer point 2003, padahal dalam pemberian tugas minggu lalu, ibu guru berpesan agar power point dibuat di 2003. Akn tetapi kami harus tetap melanjutkan diskusi materi yang kami buat, karena minggu ini materi harus selesai semua dibahas, karena minggu depan ada materi post test. Akhirnya kami lanjutkan tanpa menggunakan power point. Disaat teman saya melakukan presentasi dikelas dengan membaca sedikit bagian dalam pembahasan makalah kami, dia merasa sedikit aneh dengan isi materi yang ada didalamnya. Karena dirasa tidak sesuai dengan materi yang telah dia buat waktu itu. Akan tetapi dia terus saja presentasi sampai habis di depan kelas. Begitu dia selesai, dan kembali bergabung dengan kami, dia menanyakan beberapa yang perubahan materi kepada teman saya, dan teman saya minta maaf karena tidak memberitahukan sedikit materi yang dia ubah tanpa pemberitahuan sejak awal.
Selanjutnya di buka sesi tanya jawabakan materi yang sudah kami bawakan tadi. Ternyata banyak pertanyaan yang mau diajukan teman – teman kami dalam kelas. Akan tetapi disini kami hanya membuka sesi tanya jawab hanya tiga pertanyaan saja, karena juga dibatasi oleh waktu yang diberikan. Dari pertanyaan yang diajukan oleh teman kami dikelas ternyata cukup membuat kami kesulitan menjawab. Setelah kami perhatikan lagi pertanyaan tersebut ternyata itu merupakan salah satu kalimat yang harus kami edit, karena dirasa kalimat tersebut tidak termasuk dalam pembahasan materi, hal itu sudah saya beri tahukan kepada salah satu anggota kelompok saya yang kebagian mengedit kalimat yang agak rancu, serta meminimalisir penggunaan beberapa kata – kata asing yang kami dapatkan dari buku – buku kedokteran milik kakak tingkat kami yang masuk fakultas kedokteran  karena hal itu dirasa belum sesuai dengan cakupan bab yang kami presentasikan. Akhirnya kami menunda pertanyaan tersebut karena dirasa belum mampu menjawab secara jelas kepada penanya.
Melalui studi kasus dari permasalahan yang terjadi pada saat presentasi di kelas, dapat diketahui apa sebenarnya yang telah terjadi saat itu serta dapat ditinjau dari teori komunikasi dan hal apa yang seharusnya dapat saya lakukan pada waktu itu. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab utama kegagalan komunikasi yang telah dilakukan dalam tim kelompok presentasi kami, di antaranya menyangkut faktor – faktor dibawah ini:
1.      Materi Komunikasi
Dalam melakukan setiap kegiatan perlu adanya perencanaan yang matang agar bisa tampil optimal pada saat melakukannya. Begitu juga dengan kegiatan presentasi dalam kelas. Tentunya harus dipersiapkan dengan baik agar memeberikan penmabilan yang bagus kepada audince yaitu guru kelas dan teman- teman yang ada dalam kelas. Perlunya persiapan materi yang akan dipresentasikan dari pokok – pokok penting yang berkaitan dengan topik materi yang akan disampaikan. Kegagalan komunikasi yang terjadi diatas, dapat diketahui dari kurangnya pemahaman akan materi yang akan dipresentasikan. Hal itu dikerenakan literatur yang kami dapatkan tidak diperdalam materinya dengan sungguh – sungguh. Dan seringkali dalam penyampaiannya kadang dapat berjalan normal, tetapi di saat yang lain tiba – tiba terputus bahkan berhenti bicara dikarenakan tidak mengerti lagi akan ide materi yang mau disampaikan. Hal ini tentunya membuat audince kurang dapat menangkap apa dari maksud penjelasan yang kami berikan. Serta berakibat beberapa dari mereka mulai tidak antusias dengan materi presentasi kami.
2.       Saluran Komunikasi
Dalam hal ini saluran komunikasi memberikan peran penting dalam penyampaian suatu pesan atau massage dari komunikator kepada komunikan. Dalam melakukan kegiatan presentasi kelas ini agar memudahkan penyampaian materi yang akan jelaskan di depan kelas. Kami membuat media power point dari materi bab yang dibahas, yang berisikan garis – garis inti dari setiap pembahasan yang dituliskan dalam makalah. Tentunya kami telah membuat dengan baik dan terarah dari setiap kata yang dituliskan mulai dari font huruf tiap tulisan agar mudah terbaca, kombinasi warna yang kontras dengan dengan tulisan agar kalimatnya dapat terbaca pula dengan mudah, begitu juga dengan tambahan beberapa animasi yang diberikan dalam slide power point agar terkesan tidak monoton. Akan tetapi hal itu tidak dapat berjalan sesuai rencana kelompok kami. Dikarenakan power point yang telah dibuat oleh kolompok kami tidak bisa dibuka, hal ini terjadi karena salah satu dari anggota kelompok kami tidak menyimpannya dalam bentuk 2003. Kejadian ini dimungkinkanoleh beberapa hal yaitu teman anggota kami tidak memperhatikan pada saat ibu guru memberikan tugas minggu yang lalu, dia tidak seksama mendengarkan kalau nanti power point harus disimpan dalam 2003, dari teman – teman anggota kelompok kami sendiri sudah memberi instruksi ke dia agar nanti jangan lupa untuk disimpan dalam bentuk 2003. Tentu saja adanya noise atau gangguan yang terjadi pada saat penyampaian pesan itu dapat terjadi. Baik dari luar dirinya yang pada saat mendengar penjelasan dari ibu guru atau dari anggota kelompok tidak dengarkan dengan seksama atupun faktor physological noise, ketidak cermatan dalam memahami pesan yang disampaikan.
3.      Penggunaan Bahasa
Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol – simbol tersebut,yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Menurut Larry L. Barker, Bahasa memiliki tiga fungsi yaitu sebagai penamaan (naming atau labeling) yang merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi. Selanjutnya fungsi kedua sebagai interaksi menekankan berbagai gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan. Fungsi yang terakhir sebagai sarana transmisi informasi yang lintas waktu. Hal ini dikarenakan dapat menghubungkan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.
Dari penjelasan diatas penggunaan bahasa sangatlah penting dilakukan dalam mendukung setiap penyampaian pesan yang telah tersampaikan. Hal ini juga terjadi pada saat pemakaian bahasa yang kami gunakan pada saat presentasi materi biologi di depan kelas. Waktu itu kelompok kami membahas materi tentang genetika dalam tubuh manusia. Tentunya sebagai penyaji materi kelompok kami dituntun untuk dapat menguasai materi yang akan didiskusikan dalam kelas. Dengan kelompok kami harus mencari beberapa literatur yang dapat mendukung pembahasan dari materi yang akan kami sajikan. Bahkan kami sampai meminjam literatur buku genetika dari mahasiswa kedokteran yaitu dari salah satu kakak tingkat kami yang menempuh di fakultas kedokteran salah satu perguruan tinggi ternama di jawa timur.
Dalam kasus ini, kami ternyata tidak dapat menjelaskan secara detail dari penggunaan kata – kata ilmiah yang ditulis dalam makalah kelompok kami. Perlu diketahui bahwa kata ilmiah tersebut kami dapatkan dari literatur buku kedokteran tadi, yang sebenarnya kalau kita pahami secara mendalam itu merupakan pembahasan yang sangat lengkap dan detail. Akan tetapi kelompok kami belum bisa menjelaskan secara rinci akan hal tersebut. Maksud kami dengan studi pustaka dari literatur tadi dapat menambah jelas bahasan yang kita berikan. Hal ini justru berbanding terbalik dengan realita dari sebagian besar teman – teman dikelas kami belum mengerti semua akan materi yang sudah kelompok kami presentasikan. Sebenarnya dalam kerja kelompok kami sudah diputuskan, kalau nanti jangan sampai banyak menggunakan kata – kata yang bersifat ilmiah dan sedikit asing didengar, akan tetapi oleh teman kelompok kami yang menjadi editing tidak semua kata ilmiah itu diganti dengan kata yang mudah dimengerti. Dengan sedikit kesabaran kelompok kami sedikit demi sedikit menjelaskan materi yang belum dimengerti oleh temen – teman di kelas.
4.      Segi Penyampaian Materi
Dalam setiap melakukan diskusi dalam kelas pada umumnya para audience yaitu bapak atau ibu guru serta teman – teman di dalam kelas cukup memahami materi yang telah disampaikan oleh kelompok kami, atau hal ini sudah biasa terjadi disetiap diskusi kelas yang lainnya. Akan tetapi dalam presentasi yang kita bawakan para audience tersebut cenderung kurang antusias dengan penjelasan materi yang kami bawakan.
Setelah kami berpikir ulang, ternyata yang membuat ini terjadi penyajian yang kami lakukan terkesan kurang kreatif dan inovatif yaitu hanya pembahasan seputat materi yang akan dibahas saja. Apalagi hal ini juga tidak ditunjang dengan berfungsinya power point kami, serta banyak penggunaan kata – kata bersifat ilmiah kedokteran yang kami ambil sebagai bahasan materi penyajian. Sehingga banyak audiance yang kurang tertarik dan  perhatian dengan seksama denganm cara penyampaian yang kelompok kami lakukan. Pada akhirnya teman – teman didalam kelas banyak yang tidak menghiraukan bahkan cenderung diskusi sendiri antar teman satu bangkunya.
Dalam menganalisis atas kasus yang telah saya alami dalam kelompok. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berhasilnya suatu komunikasi tersebut diantaranya yaitu:
a.    Perlunya suatu persiapan yang matang dari setiap kegiatan yang akan dilakukan, dengan perencanaan serta persiapan mengenai dari tiap gagasan atau ide yang akan disampaikan dapat tersampaikan dengan dengan sesuai harapan kita, dan hal ini merupakan suatu hal yang tidak dapat ditinggalkan dan merupakan suatu keharusan. Ini berarti, sebagai seorang penyaji, kelompok kami haruslah mempunyai penguasaan yang bagus agar mampu menyampaikan dengan baik pula.
b.    Dalam menyampaikan suatu materi kepada audiance diharapkan adanya saluran komunikasi yang mendukung dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan lebih memperhatikan setiap instruksi yang diberikan dapat dibuat suatu saluran komunikasi yang baik untuk mendukung proses penyampaian materi yang akan disampaikan
c.     Pada saat memberikan suatu penjelasan kepada audience, sebagai pemateri di depan kelas yang akan mempresentasikan materi yang sudah dibuat. Akan lebih baik dalam setiap pemilihan kata yang dipakai disesuaikan denan tingkat pembahasaan jenjang pendidikan sehingga dapat mudah dimengerti.
d.   Dalam setiap penyampaian pesan atau materi kepada audience akan lebih baiknya disampaikan dengan cara yang inovatif dan sekreatif mungkin, sebenarnya dalam tampilan pembuatan power point makalah kami sudah terdapat beberapa beberapa cara untuk mengatasi agar tidak terjadi kebosanan dari audience. Akan tetapi hal ini tidak bisa terlaksana karena power point kami tidak bisa dibuka, dikarenakan tidak diubah dalam bentuk power point 2003. Mungkin dari kami akan mencari beberapa referensi tentang bagaimana cara agar penyampaian kami terasa tidak membosankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar