JUDUL

Senin, 25 Januari 2010


NILAI UKHUWAH PADA TARIF MURAH OPERATOR XL SEBAGAI OPTIMALISASI KUALITAS KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT
(Kajian Makna Silaturahmi Dalam Kehidupan Bermasyarakat)

Manusia dalam fitrah yang telah ditetapkan adalah sebagai makhluk yang dualisme dalam perilaku kehidupannya, baik sebagai makhluk individu sebagaimana berusaha untuk mengupayakan dalam memenuhi aktivitas kepribadiannya dari kebutuhan jasmaniah sampai kebutuhan rohani atau sebagai makhluk sosial yang juga dalam pemenuhan kebutuhan dalam hidupnya tidaklah lepas kaitan hubungannya dengan interaksi sesama manusia yang lain dan ini merupakan dasar pondasi yang utuh menuju kualitas hidup yang bersahaja dalam diri manusia. Hal ini juga dipaparkan oleh Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah mahluk sosial (zoon politicon), artinya manusia adalah mahluk yang harus melakukan interaksi terhadap sesamanya atau lingkungan sosialnya. Secara sosial indikator kualitas hidup adalah sejauh mana seseorang dapat melakukan peran sosialnya yang berkualitas.
Pada hubungan dengan manusia sebagai makhluk sosial yang hakekatnya mempunyai rasa kecenderungan yang tinggi untuk melakukan komunikasi dalam kehidupannya, dalam hal ini peran akan nilai ukhuwah sebagai suatu entitas  yang begitu penting pada diri setiap manusia dalam mengoptimalkan sasaran serta tujuan dari komunikasi yang dilakukannya. Nilai ukhuwah (ukhuwwah) yang menjadi dasar pencapaian hasil dari komunikasi yang efektif biasa diartikan sebagai "persaudaraan",terambil dari  akar  kata  yang pada mulanya berarti "memperhatikan". Makna asal ini  memberi  kesan  bahwa persaudaraan  mengharuskan  adanya  perhatian semua pihak yang merasa bersaudara. Boleh jadi, perhatian itu pada  mulanya  lahir  karena  adanya persamaan  di  antara  pihak-pihak  yang  bersaudara, sehingga makna tersebut kemudian berkembang, dan pada akhirnya  ukhuwah diartikan  sebagai  "setiap  persamaan  dan  keserasian dengan pihak lain, baik persamaan keturunan, dari  segi  ibu,  bapak, atau keduanya, maupun dari segi persusuan". Secara majazi kata ukhuwah (persaudaraan) mencakup  persamaan  salah  satu  unsur seperti  suku, agama, profesi, dan perasaan.
Persaudaraan sebagai pilar masyarakat sesungguhnya bersifat sebagai perekat pilar-pilar sosial kemasyarakatan lainnya seperti unsur persamaan (egaliter), kemerdekaan, persatuan dan musyawarah. Ibarat suatu bangunan rumah kemerderkaan adalah pondasinya, sedangkan egaliter sebagai tiang penyangga utamanya dan persaudaraan sebagai balok-balok perekat dan pengikat tiang utama sebagai tiang yang berfungsi sebagai penentu model bangunan rumah. Sedangkan unsur persatuan adalah tembok dan dinding yang memperkokoh bangunan rumah, sedangkan musyawarah sebagai pintu dan jendela atau sebagai ventilasi yang mengatur keluar masuk udara. Dengan menyatunya unsur-unsur tersebut, akan membentuk suatu bangunan rumah yang utuh, kokoh dan ideal.
Setiap interaksi yang terjadi pada manusia dengan sesamanya haruslah selalu didasari oleh keyakinan bahwa, semua manusia adalah tali ikatan persaudaraan. Jadi dalam ukhuwah mengandung arti persamaan dan keserasian dalam banyak hal dalam setiap perilaku manusia. Karenanya persamaan dalam keturunan mengakibatkan persaudaraan, dan persamaan dalam sifat-sifat juga membuahkan persaudaraan. Untuk itu dibutuhkan suatu upaya dalam mewujudkan ukhuwah tersebut suatu metode cara mudah yaitu dengan bentuk silaturrahmi.  karena dengan metode inilah komunikasi yang terjadi dapat berjalan dengan efektif, sehingga hubungan akan persaudaraan dapat terjaga dengan baik pula.
Telekomunikasi merupakan bagian dari teknologi yang selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan hidup manusia. Sudah merupakan sebuah realita kalau telekomunikasi memiliki peranan terhadap perputaran ekonomi masyarakat. Penggunaan layanan telekomunikasi mempercepat dan mempermudah berbgai transaksi yang dilakukandalam memenuhi kebutuhannya. Masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya tranportasi, akomodasi dan lainnya untuk melakukan transaksinya. Dari segi waktu juga sangat efesien. Cukup melalui telekomunikasi. Kemudahan layanan (baca: tarif murah) telekomunikasi akan lebih membantu karena pengeluaran masyarakat akan semakin berkurang dalam bertransaksi dan tentunya akan memiliki korelasi linear terhadap peningkatan kualitas hidup mayarakat itu sendiri.
Tarif merupakan sejumlah nilai yang dikeluarkan konsumen guna mendapatkan manfaat dengan menggunakan atau mengkonsumsi produk atau layanan, yang nilainya ditetapkan bersama antara penjual dan pembeli melalui tawar-menawar atau ditetapkan oleh penjual dan di peruntukkan sama kepada semua pembeli. Tarif atau harga menentukan produk dan jasa yang harus diproduksi dan dalam jumlah tertentu, tarif juga menentukan bagaimana produk dan jasa tersebut harus diproduksi, dan tariff menentukan untuk siapa produk  dan jasa tersebut dihasilkan. Perubahan tarif memainkan peranan yang sangat penting dalam ekonomi pasar. peningkatan suhu persaingan, kejenuhan pasar atau kelebihan jumlah pasokan, muncul perusahaan kompetitor baru, dan berkembangnya konsumerisme).
Kabijakan yang telah diberlakukan oleh pemerintah yaitu tarif operator atau jasa komunikasi seluler tidak lagi dipegang oleh pemerintah tetapi sepenuhnya diserahkan kepada operator telekomunikasi yang bersangkutan. Mengenai tarif yang mahal dan murah dapat dikategorikan berdasarkan pendapatan. Kemampuan yang tidak sama dari setiap masyarakat menjadi suatu pertimbangan ketika harus memilih antara operator yang saat ini memiliki keunggulan masing – masing. Mengetahui dampak tarif pada operator seluler terhadap nilai ukhuwah masyarakat menjadi hal yang utama supaya dalam pengembangan suatu sistem telekomunikasi yang tepat sasaran dan efektif serta efisien.




Gambar. Alur Penentuan Tarif
Ada lima faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan tarif. Pertimbangan permintaan pasar menjadi batas atas tarif atau tarif maksimum yang dapat dikenakan. Penentuan tarif  maksimum ini tergantung pada persepsi konsumen terhadap nilai (value) dari produk atau layanan yang diterimanya. Sedangkan biaya menentukan batas bawah tarif atau tarif minimum yang dapat dikenakan kepada suatu produk. Selisih atau perbedaan antara persepsi nilai dan kemampuan konsumen untuk membayar dengan biaya minimum merepresentasikan rentang penentauan tarif. Rentang ini kemudian akan dipersempit oleh faktor lainnya, yaitu faktor kompetisi, tujuan perusahaan, dan kendala regulasi. Faktor kompetisi cenderung menurunkan harga maksimum sedangkan faktor tujuan perusahaan dan regulasi cenderung menaikkan tarif minimum, karena perusahaan pada umumnya ingin menambah pendapatan sebagai kontribusi atas biaya tetap yang telah dikeluarkan dan menghasilkan profit bagi perusahaan. Sedangkan regulasi yang ditetapkan pemerintah cenderung menaikkan batasan minuman harga karena menghindarkan kecurangan dari pihak operator atau perusahaan seperti, praktek banting tarif (price dumping) untuk mematikan kompetitor lain.
Dampak tarif yang mahal pada Operator Seluler Terhadap Nilai Ukhuwah Masyarakat antara lain :
a.              Mengurangi intensitas berkomunikasi antarkelompok kepada indvidu atau sebaliknya
b.             Intensitas penggunaan dengan operator selular menjadi berkurang
c.              Pengalihan alternatif yaitu lebih memilih berkunjung secara langsung atau bertatap muka
d.             Mempengaruhi efektivitas dalam kelangsungan bersosialisasi jarak jauh
e.              Akan mempengaruhi sasaran dan kegiatan yang efisien dan efektif di lapangan dalam hubungannya dengan relasi atau kelompok kerja
f.              Kesulitan untuk bertukar informasi dan tidak dapat optimal dalam penyampaiannya
g.             Adanya kecenderungan apatis terhadap kehidupan sosial karena alasan yang komplek
h.             Terjadi kesenjangan sosial karena penikmat fasilitas ini hanya orang- orang tertentu dari kalangan menengah ke atas
Pada umumnya dengan diberlakukannya tarif murah akan membuat hubungan makin lancar, membentuk nilai ukhuwah yang positif, memperluas link kehidupan kita dan terutama karena tarif tidak lagi menjadi penghalang dalam menjalin silaturrahmi yang semua itu dalam rangka peningkatan kualitas hidup bermasyarakat. Tarif murah juga identik dengan nuansa kondisi pertarifan beberapa operator seluler yang berada dalam negeri Indonesia saat ini, dalam hal ini tarif juga merupakan parameter dalam komunikasi pemakaian telepon nirkaber. Tarif yang murah dalam menggunakan jasa telekomunikasi baik internet maupun telepon seluler GSM dan CDMA tentunya merupakan harapan yang sangat dinantikan konsumen sejak lama. Perkembangan kebutuhan dan tingginya aktivitas masyarakat dalam menggunakan alat telekomunikasi telah membuat jasa atau produk ini menjadi suatu kebutuhan primer ditengah kehidupan masyarakat. Sehingga persoalan tarif murah tentunya sangat signifikan sekali untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pada 10 tahun lalu industri telekomunikasi dinilai mengalami pertumbuhan walaupun krisis moneter melanda Indonesia. Hal ini berlainan dengan industri lain yang mengalami penurunan. Industri telekomunikasi anomali. Kondisi krisis keuangan akan mendorong pengurangan seseorang bepergian ke suatu tempat. Artinya, efisensi akan dilakukan setiap orang. Hal itu masih diragukan sejumlah kalangan lantaran sebelum krisis keuangan global ARPU salah satu vendor telekomunikasi turun 25,9% menjadi Rp39.574 sampai September 2008 dibandingkan periode yang sama tahun lalu dari Rp53.42. Meski demikian industri telekomunikasi di dalam negeri masih menjanjikan. Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta orang merupakan pasar potensial bagi perkembangan industri telekomunikasi  apalagi industri ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar. Pelanggan industri telekomunikasi di dalam negeri pada tahun 2009 mendatang diperkirakan bakal melonjak 20% dari 75 juta menjadi 90 juta pelanggan. Pasar industri telekomunikasi di dalam negeri sebenarnya masih besar.
Hal tersebut terkait dengan perkembangan industri telekomunikasi di dalam negeri sejak beberapa tahun lalu tumbuh dengan pesat, karena para vendor telekomunikasi aktif mengembangkan usahanya. Persaingan layanan dan kualitas akan mendominasi, menggantikan era perang tarif murah. Ke depan, industri telkom bakal menghadapi persaingan lebih berat karena dalam pasar dengan pertumbuhan minimal, situasi yang terbentuk mengarah ke ‘pembunuhan kartu’, bukan lagi generated new subscriber dengan menjual perdana. Industri telkom yang bersandar pada ‘kartu perdana’ akan mengalami situasi berdarah – darah untuk mempertahankan kartunya tetap di slot RUIM pengguna.
Namun, pemakaian telepon seluler lebih dari satu buah, dewasa ini ternyata tidak banyak dikeluhkan oleh para penggunanya. Pasalnya banyak dari customer yang telah berpengalaman dan cerdas dalam memilih kartu yang tidak membuat kantong bolong, demikian juga saat pengisian ulang pulsa. Dengan tarif telepon dan SMS murah, para pengguna tidak akan dipusingkan oleh pemanfaatan HP dalam berkomunikasi. Artinya ketika tarif SMS maupun telepon masih mahal, mereka harus berpikir dua kali dan mempertimbangkan seberapa penting harus digunakan seperti halnya saat zaman dulu ketika tarif segala layanan operator masih sangat mahal.
Hal ini jauh berbeda dengan kondisi sekarang ini, banyak operator telepon seluler yang mengklaim bahwa operatornya yang paling murah dengan segala kelebihan yang ditawarkan. Akibatnya perang tarifpun ramai terjadi dikalangan para operator jasa telepon seluler tersebut, tujuan utamanya adalah untuk mendapat pelanggan sebanyak mungkin. PT XL Axiata Tbk (dahulu PT Excelcomindo Pratama Tbk), atau disingkat XL, adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996, dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia. XL memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar dan XL Pascabayar. XL sebagai operator telepon seluler untuk GSM dengan melakukan terobosan baru dengan memanjakan penggunanya mencoba menjadi pioner (perintis) operator termurah dengan memasang tarif termurah se-Asia. Pemasangan tarif murah ini diharapkan disambut baik oleh penggunanya. Maka diharapkan pula dalam pemasangan tarif yang murah akan ada dampak positif yang muncul terhadap kualitas hidup seseorang.
Operator XL yang berupaya memberikan tarif murah pada pelanggannya, memberikan berbagai dampak terhadap kehidupan dan kualitas hidup seseorang. Salah satunya adalah  pada nilai ukhuwah yaitu tali silaturrahmi yang terbentuk pada jiwa seseorang. Nilai ukhuwah dalam tarif murah operator telekomunikasi dapat terlihat dalam berbagai aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh penggunanya. Tarif murah merupakan salah satu upaya operator XL dalam mewujudkan tujuannya, namun ada korelasi positif antara tarif murah dengan nilai ukhuwah atau persaudaraan seperti yang disebutkan sebelumnya.
Kemudahan layanan telekomunikasi merupakan akibat dari adanya tarif murah yang  yang akan semakin memudahkan masyarakat secara sosial. Masyarakat juga akan semakin mudah untuk mengembangkan interaksi sosialnya melalui telekomunikasi tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Telepon kabel, telepon nirkabel (seluler), SMS (short message service), internet (email, facebook, friendster,twitter dan sebagainya) adalah beberapa bentuk komunikasi jarak jauh yang sering digunakan masyarakat untuk melakukan interaksi sosial. Semakin luas interaksi sosial seseorang/masyarakat maka akan semakin besar kemungkinan mendapatkan akses untuk pemenuhan kebutuhan hidup yang berkualitas. Sehingga dari interaksi yang semakin lancar, luas dan mudah maka seseorang dapat selalu menjaga tali silaturrahmi dan hubungan persaudaraan. Artinya terdapat korelasi antara tarif murah terhadap nilai ukhuwah yang tercermin dalam hubungan silaturrahmi masyarakat serta menjadi trend model komunikasi dalam silaturrahmi yang modern.
Tarif yang murah dalam menggunakan jasa telekomunikasi baik internet maupun telepon seluler GSM dan CDMA tentunya merupakan harapan yang sangat dinantikan konsumen sejak lama. Perkembangan kebutuhan dan tingginya aktivitas masyarakat dalam menggunakan alat telekomunikasi telah membuat jasa atau produk ini menjadi suatu kebutuhan primer ditengah kehidupan masyarakat. Sehingga persoalan tarif murah tentunya sangat signifikan sekali untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dulu, sebelum generasi Telkom Flexy muncul, para perusahaan operator GSM mengklaim teknologi komunikasi seluler ini adalah suatu teknologi yang canggih dan tentunya harus mahal. Klaim ini telah menjadi alat legitimasi perusahaan-perusahaan tersebut untuk menerapkan tarif jasa telekomunikasi yang boleh dikatakan salah satunya yang termahal di dunia.
Antar saudara tentunya memiliki tempat tinggal yang berbeda. Ada yang mungkin dekat, begitu pula ada yang jauh diluar kota, beda pulau bahkan ada pula yang bertempat di luar negeri. Kita juga memiliki teman SD, SMP, SMA dan juga teman kuliah yang tentunya jika telah berpisah maka frekuensi untuk ketemu rendah bahkan hampir tidak pernah. Terkadang inilah kendala utama putusnya hubungan persaudaraan atau silaturrahmi. Memang merupakan sebuah alibi jika kita sangat jarang untuk berkomunikasi dengan mereka yang telah jauh terpisah oleh jarak dan waktu. Alasan sibuk, tidak ada biaya untuk berkunjung karena biaya transportasi yang mahal akhirnya melupakan sahabat yang dulu juga saudara kita. Mungkin tidak akan merasa bersalah maupun berdosa ketika orang tua menyatakan ini adalah saudara dekat kecilmu dahulu karena telah lama melupakannya, bahkan telah hilang di memory otak kita sebab telah tertutupi nama-nama baru yang telah dikenal sekarang.
Tarif operator yang murah menjadi solusi alternatif dalam menjaga tali ukhuwah yang telah terjalin dulu. Kondisi dari keberadaan tempat saudara-saudara jauh akan tetap terasa dekat dengan kita. Walaupun hanya sekedar mengirim SMS dikala senggang lima menit untuk menyapa teman kita yang sakit, atau ngobrol berjam-jam pada sahabat dekat kita yang lama tak bersua. Cara-cara sederhana demikian dapat ditrerapkan oleh siapa saja dan kapanpun karena fasilitas murah telah tersedia dan tidak menjadi hambatan lagi dalam berkomunikasi.
Dari hal tersebut maka kita melakukan silaturrahmi dan menjalin hubungan baik pada orang-orang yang telah kita hubungi. Sebab esensi silaturrahmi bukanlah berkunjung, bertatap muka dan ngobrol secara langsung melainkan menjaga komunikasi baik dan menjalin persaudaraan dengan sesama kita. Dengan demikian akan tercipta suatu suasana harmonis dalam berkomumikasi. Inilah komunikasi yang telah mengikuti perkembangan zaman yaitu silaturrahmi modern yang tidak akan mengurangi esensinya.
Persaudaraan antar sesama lewat telepon, SMS maupun internet (email, facebook, friendster,twitter dan sebagainya), bisa jadi semacam pembentukan nilai ukhuwah islamiyyah. Istilah dalam penggunaan ukhuwwah Islamiyyah bukan bermakna persaudaraan  antara orang-orang Islam saja, tetapi persaudaraan yang didasarkan pada ajaran Islam atau persaudaraan yang bersifat Islami. Oleh karena cakupan ukhuwwah Islamiyyah bukan hanya menyangkut sesama orang yang beragama Islam tetapi juga menyangkut persaudaraan dengan non muslim, bahkan dengan makhluk Tuhan yang lain. Seorang pemilik kuda misalnya, tidak boleh membebani kudanya dengan beban yang melampaui batas kewajaran. Ajaran ini termasuk dalam ajaran ukhuwwah Islamiyyah bagaimana seorang muslim bergaul dengan hewan kuda yang dimilikinya.
Kualitas hidup manusia seiring perjalanan waktu terus mengalami perkembangan. Sebelum abad ke-18, akses pendidikan menjadi prioritas utama dalam peningkatan kualitas hidup. Kemudian, setelah abad ke-18 menunjukkan perkembangan, di mana kualitas hidup manusia juga ditentukan oleh akses telekomunikasi. Hal dipertegas oleh Alvin Toffler yang menjastifikasi abad modern dan pintar adalah abad yang dikuasai oleh telekomunikasi. Di mana penguasaan atas teknologi menjadi indikator utama peningkatan kualitas hidup. Kendati faktor lainnya juga ikut berpengaruh, dengan proporsi tertentu.
Laporan Bank Dunia tahun 2007 perbandingan akses dan pemakaian teknologi telekomunikasi terdapat perbandingan yang sangat mencolok antara Indonesia dan Malaysia. Pemakaian internet, misalnya dari per 1000 orang di Indonesia hanya memakai 72 orang, sedangkan di Malaysia sudah mencapai 434 orang. Begitu pula dengan pemakaian telepon, dari per 1000 orang di Indonesia baru yang memakai telepon hanya 270 orang, sedangkan di Malaysia 943 orang. Sungguh mencengangkan bahwa Indonesia belum mampu memberikan akses informasi kepada masyarakatnya. Ada kemungkinan bahwa fakta tersebut dipicu adanya tariff yang masih mahal sehingga tidak menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Berdasarkan pemaparan di atas bahwa peran telekomunikasi dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat sangat besar. Pasalnya, telekomunikasi mampu memberikan akses informasi dan komunikasi yang luas tanpa mengenal dimensi waktu. Artinya kualitas hidup seseorang bias terwujud dengan komunikasi yang lancar dan hal inilah yang dimaksud pula nilai ukhuwah. Nilai ukhuwah melahirkan silaturrahmi. Maka secara tidak langsung silaturrahmi ada karena komunikasi lancar. Selain itu, berbagai pengetahuan dan informasi dapat diperoleh guna menunjang produkstivitas masyarakat. Dengan demikian, kemampuan akses masyarakat terhadap telekomunikasi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Kemampuan masyarakat dalam mengakses telekomunikasi sangat dipengaruhi oleh tarif telekomunikasi yang diterapkan. Maka, adanya tarif murah berkomunikasi dalam industri telekomunikasi jelas memberikan manfaat kepada masyarakat secara luas. Di mana setiap masyarakat dengan mudah mengakses pelayanan telekomunikasi, baik untuk telepon maupun SMS bahkan jaringan internet. Selain itu, akan menciptakan peningkatan kualitas, penambahan luas jangkauan, dan tarif telekomunikasi yang murah maka melalui mekanisme ini jalinan silaturrahmi akan tetap terjaga. Pekerjaan rumah yang lebih penting dilakukan oleh XL adalah menjaga kondisi jaringan. Tarif XL dalam kaitannya dengan silaturrahmi telah jelas memberikan dampak positif untuk terjaganya persaudaraan antar sesama. Maka hal ini akan terwujud pula dalam kualitas hidup seseorang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penurunan tarif telekomunikasi mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di mana akses informasi dan komunikasi dapat diperoleh dengan mudah dan murah. Artinya jalinan hubungan silaturrahmi akan berjalan baik dan nilai ukhuwah (persaudaraan) yang diharapkan akan terbentuk melalui pemasangan tarif murah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar